“Sebagai anggota FKPPI dan PPM, harus cerdas dan cermat dalam menyikapi segala sesuatu secara bijak dan tidak memandang hanya sebelah mata atau hanya satu sudut pandang saja. Cerdas dalam menyikapi kondisi terkini, terkait isu-isu yang berlatarbelakang SARA, cermat dalam menyikapi mana yang murni suatu tindakan yang tidak benar dan mana yang benar-benar dipolitisir,”kata Mayor Inf Joni Morwantoto.
Lanjutnya, sebagai orang yang berwawasan dan berpengetahuan, harus secara bijak menanggapi persoalan-persoalan yang beredar dan berkembang luas di tengah-tengah masyarakat, dan selalu melihat berbagai sudut pandang mana yang dianggap keliru dan mana yang harus diluruskan. FKPPI dan PPM adalah bagian dari keluarga besar TNI, untuk itu harus mampu menjaga Pancasila dengan jiwa patriotisme, tanpa harus melihat latarbelakang masing-masing, karena perbedaan itu sudah digaransi 100% dalam Bhinneka Tunggal Ika.
“Bapak-bapak pendiri bangsa ini secara jelas dan nyata ,menyatakan Pancasila bagian yang tidak bisa terpisahkan dari tatanan kehidupan bangsa ini, dan Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran agama manapun, karena Pancasila bukan doktrin agama ,tetapi ideologi. Tidak benar bila kita berpegang pada Pancasila berarti kita musyrik ,tidak benar kalau kita menjalankan tatanan kehidupan sosial berdasarkan Pancasila itu haram, hanyalah omongan orang yang tidak waras atau keblinger yang mengatakan ini musyrik dan ini haram,”ujar Kapten Inf Warsito.
Usai dialog kebangsaan bersama FKPPI dan PPM, dilanjutkan session tanya jawab seputar permasalahan sosial yang berkaitan dengan upaya menabrakan Pancasila dengan agama atau upaya merubah Pancasila ,kewaspadaan terhadap doktrin-doktrin menyesatkan, yang sengaja atau tidak sengaja digulirkan oknum-oknum tertentu.
editor : nugroho tatag yuwono
Tags
Berita